Telaga Ngebel Ponorogo
WISATA ALAM PONOROGO || Lokasi telaga ini sekitar 24 km ke arah timur laut dari pusat kota
kota Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Tepatnya berada di Gunung Wilis dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut, dengan suhu sekitar 22 derajad celcius. Jalan menuju lokasi Telaga Ngebel tidaklah sulit. Selain banyak penunjuk arah yang membimbing pengunjung, akses jalan beraspal sangat memudahkan kendaraan yang melintas. Bisa melalui jalan raya Madiun-Ponorogo ke arah timur, atau bisa juga mulai dari jantung kota Ponorogo.
Tapi paling enak mencapai telaga ini tentu saja dengan menggunakan mobil pribadi.
Berada di ketinggian 750 di atas permukaan laut, diperlukan kelincahan mengemudikan kendaraan, karena akses jalan menuju ke telaga ini cukup sempit dan terjal. Jika kemampuan mengemudi di pegunungan belum terlalu mahir harap berhati-hati karena banyak tikungan menanjak dan berkelok-kelok. Telaga seluas 160 hektare ini menawarkan panorama yang sangat indah dan menakjubkan. Walau sarat dengan mitos, setidaknya Telaga Ngebel bisa menjadi pilihan untuk melepas penat dari rutinitas kerja yang melelahkan. Udaranya yang sejuk dan pemandangan yang indah mampu menyegarkan kembali urat dan pikiran yang lelah.
Cerita dan Mitos Telaga Ngebel sendiri
berawal dari cerita rakyat tentang kemarahan Baru Klinthing, seorang
pemuda miskin yang sering diejek warga. Sebetulnya, Baru Klinthing
adalah jelmaan naga yang dibunuh warga untuk pesta rakyat. Kedatangan
Baru Klinthing yang meminta makan saat pesta berlangsung membuat jijik
warga karena penampilannya. Seorang di antara warga, Nyai Latung, iba
hati kemudian memberi makan Baru Klinthing. Usai makan pemberian Nyai
Latung, Baru Klinthing lantas menantang warga untuk menarik lidi yang ia
tancapkan ke tanah. Namun, tak seorang pun yang bisa menarik lidi
tersebut. Setelah berpesan kepada Nyai Latung agar menaiki lesung jika
keluar air bah, Baru Klinthing lantas menarik lidi sehingga menimbulkan
bah besar yang kini menjadi Telaga Ngebel. Legenda Telaga Ngebel,
terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten
Ponorogo. Konon, salah seorang pendiri kabupaten ini, yakni Batoro
Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro
menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga
Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro.Tapi paling enak mencapai telaga ini tentu saja dengan menggunakan mobil pribadi.
Berada di ketinggian 750 di atas permukaan laut, diperlukan kelincahan mengemudikan kendaraan, karena akses jalan menuju ke telaga ini cukup sempit dan terjal. Jika kemampuan mengemudi di pegunungan belum terlalu mahir harap berhati-hati karena banyak tikungan menanjak dan berkelok-kelok. Telaga seluas 160 hektare ini menawarkan panorama yang sangat indah dan menakjubkan. Walau sarat dengan mitos, setidaknya Telaga Ngebel bisa menjadi pilihan untuk melepas penat dari rutinitas kerja yang melelahkan. Udaranya yang sejuk dan pemandangan yang indah mampu menyegarkan kembali urat dan pikiran yang lelah.
Selain pemandangan yang memesona, Telaga Ngebel juga kaya sumber alam, utamanya air tawar bersih yang keluar dari sumber-sumber di dasar telaga sedalam kurang lebih 52 meter. Tanah subur di sekitar telaga ini juga menghasilkan aneka pohon buah berkualitas, misalnya durian Ngebel yang menjadi buah primadona kawasan ini. Selain buah berduri itu, tumbuh subur pula pohon manggis, nangka dan tanaman perkebunan seperti cengkeh dan kopi. Menikmati keindahan panorama telaga sembari makan buah-buahan khas Ngebel merupakan tujuan para wisatawan. Di lokasi itu, tak perlu khawatir kelaparan karena banyak penjual makanan dan buah di sekitar telaga. Tempat berteduh dan parkir yang luas cukup membuat suasana nyaman.
Puncak keramaian di Telaga Ngebel terjadi pada tanggal 1 Sura (penaggalan jawa) atau 1 Muharam dalam kalender islam. Saat itu, Biasanya pemerinah kabupaten ponorogo melaksanankn kirap budaya dan larung saji yang menjadi puncak hajatan besar Haul kota Reog dan Festival Reog internasional yang digelar Pemkab Ponorogo, Larungan itu bertujuan selain untuk menguri-uri budaya leluhur juga ungkapan syukur atas anugerah alam ponorogo yang gemah ripah loh jinawi juga memohon keselamatan kepada Yang Maha Kuasa. Selain sebagian salah satu upaya Pemkab Ponorogo dalam meningkatkan wisatawa di telaga ngebel yang menjadi asset, juga memberikan nilai ekonomi lebih, khususnya bagi masyarakat sekitar obyek wisata itu sendiri. Itu sebabnya Telaga Ngebel menunggu sentuhan investor, sehingga diharapkan bisa lebih bergeliat dan mempercantik diri menjadi ikon kedua setelah kesenian reog.
Pesona telaga Ngebel yang masih alami ini menggoda pengunjungnya betah berlama-Iama. Buktinya, walau senja akan berganti petang pengunjung masih enggan beranjak. Mereka ingin menikmati panorama yang ditawarkan keindahan Telaga Ngebel. Melihat kondisi alamnya. Obyek wisata Telaga Ngebel layak dikunjungi lantaran masih bersuasana alami dan indah. Kondisi seperti ini dipastikan mampu menghilangkan kepenatan atau kelelahan usai didera kesibukan sehari-hari.
Tak jauh dari lokasi Telaga Ngebel jangan lewatkan pula pesona alam dikawasan ngebel yang sayang jika anda lewatkan begitu saja...heheehee
Antara lain, Air Terjun Selorejo, Sumber air tiga rasa, pemandian air panas dan jurang pasir.
Air Terjun Selorejo
Air terjun yang terletak di Dusun Toyomarto, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel. Air Terjun yang merupakan salah satu pemasok air untuk Telaga Ngebel ini mempunyai keunikan karena merupakan rangkaian tiga air terjun. Udara di sekitar air terjun yang terletak di kaki Gunung Wilis ini sangat dingin. Untuk mencapai air terjun ini, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dari Telaga Ngebel ke arah timur kurang lebih satu jam pejalanan. Setelah melewati jalanan yang naik turun, pengunjung harus berjalan kaki beberapa puluh meter untuk menikmati keindahan air terjun ini. Untuk Anda yang gemar berpetualang, tidak ada salahnya jika sesekali mengunjungi air terjun ini selain mengunjungi Telaga Ngebel.
Pemandian Air Panas Tirta Husada
Siapa bilang Ponorogo tidak memiliki pemandian air Panas? Di Kota ini juga ada pemandian air panas yang bernama Tirta Husada. Pemandian ini terletak di aliran sungai di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel. Jarak pemandian ini kurang lebih 1,5 Km dari Telaga Ngebel. Di pemandian ini, pengunjung bisa berelaksasi sambil berendam di air panas (hangat). Pemandian ini juga biasa dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai penyakit kulit karena air di sini mengandung belerang yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit.
Sumber Air Tiga Rasa
Sebelum sampai di Pemandian Air Panas Tirta Husada, pengunjung akan melewati sumber air unik yang mempunyai rasa yang khas. Sumber air ini terletak kurang lebih 1 Km dari telaga. Untuk menuju tempat ini, pengunjung harus berjalan menuruni area persawahan sejauh beberapa puluh meter.
Air Terjun Sundan Widodaren
Air terjun
ini masih dikawasan Ngebel tepatnya di Dusun Tritis Desa
Talun Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo, kurang lebih 2 km dari telaga Ngebel. Untuk
mencapai air terjun yang letaknya paling dekat dari telaga ini,
pengunjung harus berjalan kaki melalui area persawahan. Lelah dari
berjalan kaki tadi akan langsung terobati ketika sampai di air terjun
yang tidak terlalu tinggi ini.
Dan sebelum memasuki
kawasan air terjun ini masih banyak tempat lain yang sangat menarik untuk
disinggahi.
Nah untuk memasuki kawasan ini tidak perlu khawatir dana ataupun jalan yang susah, karena kawasan air terjun ini sudah full fasilitas, letaknya yang strategis, tiket masuknyapun sangat terjangkau. Andaikan penasaran dan ingin merasakan sensasinya air terjun ini
Nah untuk memasuki kawasan ini tidak perlu khawatir dana ataupun jalan yang susah, karena kawasan air terjun ini sudah full fasilitas, letaknya yang strategis, tiket masuknyapun sangat terjangkau. Andaikan penasaran dan ingin merasakan sensasinya air terjun ini
Gallery Images :